Ekstrovert

sensasi hujan sore dalam balutan dingin simfoni yang tak kunjung datang mengantarkanku pada suatu kondisi yang jauh dari kulminasi . atom atom hujan bergerak serentak menerjang bumi dan terjuntai santai pada kulit ku yang tergenang kedinginan! telapak tangan daun mencoba untk melawan gravitasi bumi dalam menarik air hujan yang terhipnotis dg sempurna namun gagal, terlalu kuat kepercayaan diri air untk menghancurkan BUMI YANG SUDAH TUA . setua kasih sayang yang orang tua berikan untukku. sudah sangatt rentan dan pikun untk berpartisipasi dalam alunan hidupku . dinamika yang kuharapkan tiba tiba bobrok ketika ku sudah tersedia d depan daun pintu rumah, namun tak ada kumpulan kata kata bernada yang keluar dari penghuni rumah itu, tak ada senyuman, yang ada hanya kekhawatiran atas penghuni rahim sebelumku . aku tidak cukup baik untuk mendapatkan hal itu ! aku hanya seonggok sampah d rumah ini yang menunggu waktu untk d buang . menunggu ketika deburan kemunafikan terungkap ! basah kuyupku tak menyentuh insting mreka, tak ada sebuah gratifikasi untk itu ! sporadis untk menyakiti !

aku semakin tak d harapkan dalam rumah ini . aku hanya akan menunggu kematian menggerogoti sisa periode khdpn, mengharap seleksi smesta cukup puas untk membawaku !

kini aku sadar, akan menjadi apapun aku, tak ada yang peduli ! mereka yang membuatku seperti ini ! TUNGGU KEHANCURANKU, aku akan menjadi seseorang yang mungkin sdah kalian sangka sebelumnya ! hanya tinggal menunggu waktu saja !

Secangkir dendam akan segera tumpah menemani sang hujan !

0 cerewetan: